Setelah
mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1.
Memahami konsep
signal audio flow pada peralatan audio
2.
Mengetahui dan
mempelajari penguatan pada signal lemah yang dilakukan oleh
rangkaian dengan
transistor dan operasional amplifier.
3.
Mengetahui
karakteristik penguatan yang dilakukan transistor dan IC741.
4.
Mengetahui dan
mempelajari cara resistansi input, resistansi ooutput dan faktor
penguatan dari
konfigurasi rangkaian penguat pada percobaan ini.
B.
ALAT DAN BAHAN
1.
Power supply
2.
AFG
3.
Osiloskop
4.
Multimeter
5.
Kabel-kabel
6.
Breadboard
7.
IC LM 741
8.
Elco 1 uF/50v @2
9.
Pot 100K
10. R1
100K @2
11. R
1K
C.
TEORI SINGKAT
Signal
audio adalah signal suara yang bekerja pada range frekuensi 20 Hz sampai dengan
20 Khz yang mampu direspon oleh alat pendengar manusia(telinga). Signal analog
yang mampu
didengar oleh alat pendengar manusia ini dapat di olah melalui
peralatan elektronik yang
dikenal dengan peralatan audio amplifier.
Peralatan audio merupakan peralatan
elektronik analog yang sampai saat ini masih
digunakan. Sejak ditemukannnya
komponen eletronik penguat tabung hampa dan kemudiann
ditemukannya transistor
dengan bahan semikonduktor yang berfungsi sebagai pengauat signal
listrik
analog dan mampu melakukan penguatan hingga ribuan kali penguatan, hingga
sekarang
ditemukannya peralatan elektronik terintegrasi (IC) yang dapat
melakukan pengutan seperti
tabung hampa dengan berbagai kelebihan dan
kekurangannya.
Peralatan audio amplifier banyak
digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti alat
pemutar compack disk (CD),
dan penguat suara, pengeras suara di mesjid, sistem tata suara
panggung/band
yang dikenal dengan sound system, bahkan sistem audio broadcasting audio di
studio radio dan televisi. Peraltan audio dapat dikategorikan menjadi beberapa
bagian antara
lain:
1. Peralata
reproduksi audio yang berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara seperti
CD player, tape player, radio penerima, mikrophone, synthesizer, audio
simulator , dan lain-lain.
2. Peralatan
preamplifier berfungsi sebagai penguat awal yang akan memperkuatkan signal
audio yang dihasilkann oleh peralatan reproduksi sehingga level signal menjadi
besaran tertentu.
3. Peralatan filter
berfungsi sebagai pengaturan nada yang akan bekerja melewatkan atau memotong
frekuensi tertentu dengan konsep low band filter atau high band filter.
4. Peralatan penguat
daya berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan menggerakkan pengeras
suara/loudspeaker dan mengubah besaran listrik menjadi besaran akustik yang
dapat didengar oleh telinga. Kekuatan signal akustik yang akan didengar oleh
telinga manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker dankekuatan daya
dari sistem penguat daya.
Secara
umum dan sederhana blok diagram audio dapat dilihat pada gambar berikut:
Didalam
jobsheet pertama ini kita akan mencoba untuk mempraktekkan bagaimana penguat
awal bekerja. Penguat awal atau biasa disebut dengan pre-amplifier merupakan
bagian dari system audio yang akan memperkuat signal yang dihasilkan dari
peralatan reproduksi audio. Signal yang dihasilkan oleh peralatan
reproduksi yang masih lemah akan
diperkuatkan ke dalam besaran tertentu sehingga dalam perjalanan signal
kebagian berikutnya tidak terjadi banyak penurunan dan gangguan signal nois. Penguat
awal yang biasa dan banyak digunakan adalah penguat awal yang menggunakan IC
operasional amplifier (op-amp) dikarenakan system ini lebih gampang di dalam
perakitan dan rendah terhadap gangguan signal (nois).
Penguat
operasional (op-amp) adalah suatu blok yang mempunyai dua masukan dan satu
keluaran. Op-amp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (IC). Dalam
bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 seperti gambar 2.
IC
741 memiliki masukan tak mbarkan membalik v+ (non inverting), masukan membalik
v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan
membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan
“berlawanan ase” 9berlawanan tanda dengan isyarat masukan). Sebaliknya jika
isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tanda tak membalik (v+), maka
isyarat keluaran akan sefase. Sebuah op amp biasanya memerlukan sebuah catu
daya 15 V. dalam menggbarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan.
Data keadaaan ideal op amp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada table
berikut:
Parameter
|
Data
|
Haraga
ideal
|
Tegangan
offset masukan,Vio
|
2mV
|
0
|
Arus
offset masukan, Iio
|
20nA
|
0
|
Arus
panjar masukan, Ib
|
80nA
|
0
|
Nisbah
penolakan modus bersama (CMRR),Þ
|
90dB
|
W
|
Pergeseran
dari Iio
|
1nA/°C
|
0
|
Pergeseran
dari Vio
|
25µV/°C
|
0
|
Frekuensi
penguatan tunggal(unitygain frecuncy)
|
1MHz
|
∞
|
Bandwith
daya penuh
|
10KHz
|
∞
|
Penguat
diferensial lingkaran terbuka,A
|
105dB
|
∞
|
Hambatan
keluaran lingkaran terbuka,Ro
|
75Ω
|
0
|
Hambatan
keluaran lingkaran tertutup,Ri
|
2MΩ
|
∞
|
Pada
gambar 3 disajikan op amp yang terangkai sebagai pengaut inverting. Sinyal
input diumpamakan ke input inverting op amp melalui R1, yang di sebut elemen
input. Tahanan R2 adalah elemen umpan balik. Dalam penguat inverting, tegangan
ouput diberikan bersamaan:
Penguatan dari rangkaian di atas
adalah:
Acl= Vo/Vi atau –R2/R1
D.
LANGKAH KERJA
1.
Susun rangkaian
pembalik op amp DC pada gambar 4. Gunakan sumber DC variable sebagai catu daya
untuk A741.
1.
Berikan catu
tegangan untuk rangkaian percobaan dengan catu tegangan 9 V DC.
2.
Hidupkan IC dengan
menghidupkannya dengan catu daya. Atur potensio 100K pada posisi tengah. Ukur
tegangan keluaran pada kaki Vo dan menujukkan nilai sebesar….V
(VI dalam keadaan terbuka)
3.
Bagaimana
polaritas keluaran dibandingkan dengan isyarat masukan?
4. Pasang AFG pada
input 400Hz. Atur keluaran sumber AC tersebut pada harga terendah (mendekati
0).
5.
Hubungjan osiloskop
ke kaki-kaki Vo (gunakan kapasitor C2) 1µF secara seri dengan Vo.
6. Nyalakan pencatu
daya AFG dan osiloskop. Ssecara hati-hati atur besarnya isyarat masukan
sinusoida sampai mencapai harga maximum dimana isyarat keluaran tidak mengalami
kecacatan (distori). Besarnya tegangan puncak ke puncak keluaran yang terbaca
di osiloskop adalah sebesar….Vp_p.
7. Hitung besarnya
penguatan tegangan dari pengaut dengan menggunakan rumus yang ada, dan tentu
penguatan dalam satuan dB(decibel).
8. Aturlah 3 keadaaan
sinyal input 1) siyal input maximum hingga tidak terjadi distori pada output,2)
sinyal minimum dan 3) sinyal tengah-tengah. Masukan kedalam table penguatan!
9.
Kemudian aturlah
potensio R4 pada posisi seperti pada table berikut:
E.
KESIMPULAN
1.
Freguansi signal
suara yang bekerja pada range frekuensi 20 Hz -20 KHz yang mampu didengar oleh
tekinga manusia.
2.
Peralatan
reproduksi audio berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara.
3.
Peralatan
preamplifier berfungsi sebagai penguat awal yang akan memperkuatkan signal
audio yang dihasilkann oleh peralatan reproduksi sehingga level signal menjadi
besaran tertentu.
4.
Peralatan filter
berfungsi sebagai pengaturan nada yang akan bekerja melewatkan atau memotong
frekuensi tertentu dengan konsep low band filter atau high band filter.
5.
Peralatan penguat
daya berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan menggerakkan pengeras
suara/loudspeaker dan mengubah besaran listrik menjadi besaran akustik yang
dapat didengar oleh telinga. Kekuatan signal akustik yang akan didengar oleh
telinga manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker dankekuatan daya
dari sistem penguat daya.
6.
Besarnya penguatan
tegangan dapat dihitung secara teori dengan menggunakan rumus:
Av = 10 log V-out/V-in
7.
Penguat inverting
adalah jenis penguat yang membalikkan fase inputnya sedangkan penguat non
inverting adalah penguat yang tidak membalikkan fase inputnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar